Address
304 North Cardinal St.
Dorchester Center, MA 02124
Work Hours
Monday to Friday: 7AM - 7PM
Weekend: 10AM - 5PM
Address
304 North Cardinal St.
Dorchester Center, MA 02124
Work Hours
Monday to Friday: 7AM - 7PM
Weekend: 10AM - 5PM
Paparan mercury (Hg) di tempat kerja merupakan masalah kesehatan dan keselamatan yang signifikan. Mercury, logam berat berbahaya, dapat menyebabkan berbagai dampak negatif pada kesehatan jika terpapar dalam jumlah yang tinggi atau dalam jangka panjang. Artikel ini akan membahas berbagai aspek paparan mercury di tempat kerja, termasuk sumber-sumber umum, dampak kesehatan, dan langkah-langkah pencegahan yang harus diambil untuk melindungi kesehatan pekerja.
Baca Juga: Mercury (Hg) dalam Produk Konsumen: Risiko yang Sering Diabaikan
Mercury adalah logam berat yang dapat ditemukan dalam berbagai bentuk, termasuk mercury elemental, merkuriinorganik, dan merkuri organik. Di tempat kerja, mercury biasanya hadir dalam bentuk mercury elemental, yang merupakan bentuk logam cair pada suhu kamar, atau dalam bentuk uap.
1.1. Bentuk-Bentuk Mercury
1.2. Mengapa Mercury Berbahaya?
Mercury dapat menguap ke udara dan terhirup, atau kontak langsung dengan kulit dan mata, yang dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan. Paparan jangka panjang dapat menimbulkan efek berbahaya pada sistem saraf, ginjal, dan organ lainnya.
Baca Juga: Regulasi dan Kebijakan Pemerintah tentang Penggunaan Mercury (Hg) di Indonesia
Paparan mercury di tempat kerja dapat terjadi melalui berbagai sumber. Berikut adalah beberapa contoh sumber umum yang harus diperhatikan:
2.1. Proses Industri
Beberapa industri menggunakan mercury dalam proses produksi, seperti pembuatan klorin dan natrium, serta beberapa proses kimia lainnya. Pekerja di sektor ini berisiko tinggi terkena paparan mercury.
2.2. Peralatan dan Alat
Alat seperti termometer dan manometer yang mengandung mercury dapat menjadi sumber paparan jika alat tersebut pecah atau tidak dikelola dengan benar.
2.3. Bahan Kimia dan Produk
Produk seperti baterai dan lampu fluorescent mengandung mercury. Paparan dapat terjadi selama proses pembuangan atau perbaikan.
2.4. Limbah Mercury
Pembuangan limbah yang mengandung mercury dari proses industri atau produk yang tidak lagi digunakan dapat menjadi sumber paparan, terutama jika tidak dilakukan dengan benar.
Baca Juga: Proses Detoksifikasi Mercury (Hg) di Tubuh: Metode dan Efektivitasnya
Paparan mercury dapat menimbulkan berbagai dampak kesehatan yang serius. Berikut adalah beberapa efek kesehatan yang umum:
3.1. Gangguan Saraf
Paparan mercury dapat menyebabkan kerusakan pada sistem saraf pusat dan periferal. Gejala termasuk tremor, gangguan koordinasi, dan perubahan perilaku.
3.2. Kerusakan Ginjal
Mercury dapat merusak ginjal, menyebabkan gangguan fungsi ginjal dan meningkatkan risiko penyakit ginjal kronis.
3.3. Masalah Kardiovaskular
Paparan mercury dapat berdampak pada sistem kardiovaskular, meningkatkan risiko hipertensi dan penyakit jantung.
3.4. Efek pada Sistem Pernapasan
Menghirup uap mercury dapat menyebabkan masalah pernapasan seperti batuk, sesak napas, dan kerusakan paru-paru.
3.5. Dampak pada Ibu Hamil dan Janin
Wanita hamil yang terpapar mercury dapat melahirkan anak dengan cacat lahir dan masalah perkembangan. Metilmerkuri dapat menyeberangi plasenta dan mempengaruhi janin.
Baca Juga: Mercury (Hg) dalam Lingkungan: Sumber, Bahaya, dan Cara Pencegahan
Untuk melindungi pekerja dari paparan mercury, beberapa langkah pencegahan dan pengendalian harus diterapkan. Berikut adalah langkah-langkah yang dapat diambil:
4.1. Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD)
Pekerja yang berisiko terpapar mercury harus menggunakan alat pelindung diri seperti masker, sarung tangan, dan pelindung mata untuk mencegah kontak langsung dengan mercury atau uapnya.
4.2. Pengelolaan dan Penyimpanan yang Benar
Alat dan produk yang mengandung mercury harus disimpan dan dikelola dengan hati-hati untuk menghindari kebocoran atau pecah. Pastikan untuk mengikuti prosedur penyimpanan dan pembuangan yang benar.
4.3. Ventilasi yang Memadai
Tempat kerja yang menggunakan mercury harus memiliki sistem ventilasi yang memadai untuk mengurangi konsentrasi uap mercury di udara.
4.4. Pelatihan dan Kesadaran
Pekerja harus dilatih tentang risiko mercury dan cara pencegahan yang tepat. Kesadaran mengenai bahaya dan prosedur pencegahan sangat penting untuk melindungi kesehatan.
4.5. Pemeriksaan Kesehatan Rutin
Pekerja yang berisiko harus menjalani pemeriksaan kesehatan rutin untuk mendeteksi efek paparan mercury sejak dini dan mengatasi masalah kesehatan yang mungkin timbul.
Baca Juga: Regulasi Pemerintah Tentang PM2.5: Apakah Sudah Memadai?
Paparan mercury di tempat kerja adalah masalah kesehatan yang signifikan dan sering kali diabaikan. Memahami risiko dan langkah-langkah pencegahan yang tepat sangat penting untuk melindungi kesehatan pekerja dan mencegah kerusakan jangka panjang. Dengan menerapkan langkah-langkah pengendalian yang efektif dan meningkatkan kesadaran, kita dapat meminimalkan dampak bahaya mercury dan menciptakan lingkungan kerja yang lebih aman.