Address
304 North Cardinal St.
Dorchester Center, MA 02124
Work Hours
Monday to Friday: 7AM - 7PM
Weekend: 10AM - 5PM
Address
304 North Cardinal St.
Dorchester Center, MA 02124
Work Hours
Monday to Friday: 7AM - 7PM
Weekend: 10AM - 5PM
Dalam beberapa dekade terakhir, isu perubahan iklim dan pemanasan global telah menjadi perhatian utama dunia. Industri, sebagai salah satu penyumbang emisi gas rumah kaca (GRK) terbesar, dihadapkan pada tantangan besar untuk mengurangi dampaknya terhadap lingkungan. Salah satu langkah strategis yang dapat dilakukan adalah dengan menerapkan Continuous Emission Monitoring System (CEMS). Sistem ini menjadi alat penting dalam mendukung target net-zero emission yang semakin banyak diadopsi oleh berbagai sektor industri di seluruh dunia.
Artikel ini akan membahas bagaimana CEMS berperan dalam mendukung upaya mencapai net-zero emission, manfaatnya bagi industri, serta tantangan yang mungkin dihadapi dalam implementasinya.
Baca Juga: Peran CEMS dalam Mendukung Implementasi ISO 14001 di Industri
Target net-zero emission adalah upaya untuk menyeimbangkan jumlah emisi GRK yang dilepaskan ke atmosfer dengan jumlah yang diserap kembali melalui mekanisme alami atau teknologi seperti penangkapan karbon. Target ini bertujuan untuk menghentikan peningkatan konsentrasi GRK di atmosfer, sehingga dapat memperlambat atau menghentikan laju perubahan iklim.
Beberapa langkah utama untuk mencapai net-zero emission meliputi:
Baca Juga: Implementasi CEMS untuk Mengelola Emisi dalam Sistem Pembangkit Listrik
Continuous Emission Monitoring System (CEMS) adalah sistem yang dirancang untuk mengukur, merekam, dan melaporkan emisi gas secara real-time. Sistem ini biasanya dipasang pada cerobong asap atau titik pelepasan emisi lainnya di fasilitas industri.
Baca Juga: CEMS sebagai Solusi Monitoring Emisi Berkelanjutan di Industri Besar
CEMS memberikan data rinci tentang jenis dan jumlah emisi yang dilepaskan. Informasi ini membantu perusahaan mengidentifikasi sumber emisi terbesar dalam proses produksinya sehingga dapat mengambil langkah-langkah pengurangan yang tepat.
Dengan memonitor emisi secara real-time, perusahaan dapat mengidentifikasi proses yang tidak efisien dan menyebabkan peningkatan emisi. Hal ini memungkinkan perbaikan proses untuk mengurangi konsumsi energi dan emisi GRK.
CEMS dapat digunakan untuk memantau dampak peralihan dari bahan bakar fosil ke energi terbarukan. Dengan memverifikasi penurunan emisi, perusahaan dapat mengukur keberhasilan transisi energi mereka.
Data dari CEMS sangat penting untuk pelaporan emisi yang transparan dan akurat. Pelaporan ini diperlukan untuk menunjukkan komitmen perusahaan terhadap target net-zero emission, baik kepada pemerintah, investor, maupun publik.
Penggunaan CEMS memacu pengembangan teknologi lain yang mendukung pengurangan emisi, seperti sistem penangkapan dan penyimpanan karbon (CCS).
Baca Juga: Pemeliharaan Preventif pada Sistem CEMS untuk Performa Optimal
Banyak negara yang mewajibkan industri untuk memonitor dan melaporkan emisi mereka. CEMS memastikan perusahaan mematuhi standar ini, sehingga terhindar dari denda atau sanksi lainnya.
Dengan data emisi yang real-time, perusahaan dapat mengoptimalkan proses produksinya untuk meningkatkan efisiensi energi.
Komitmen terhadap target net-zero emission dan penggunaan teknologi seperti CEMS dapat meningkatkan citra perusahaan di mata publik, investor, dan pelanggan.
Meskipun investasi awal untuk CEMS cukup besar, pengurangan emisi dan peningkatan efisiensi energi dapat menghasilkan penghematan biaya operasional dalam jangka panjang.
Baca Juga: \CEMS dalam Mengatasi Tantangan Emisi di Industri Energi Terbarukan
Pengadaan dan pemasangan CEMS membutuhkan investasi yang signifikan, terutama untuk industri kecil dan menengah.
CEMS memerlukan tenaga ahli untuk pengoperasian dan pemeliharaannya. Selain itu, sistem ini harus kompatibel dengan infrastruktur yang sudah ada.
Untuk memastikan data yang akurat, CEMS memerlukan kalibrasi dan pemeliharaan rutin sesuai dengan standar yang berlaku.
Integrasi data dari CEMS dengan sistem manajemen lingkungan atau manajemen energi lainnya bisa menjadi tantangan teknis.
Baca Juga: Pengaruh Penerapan CEMS terhadap Pengurangan Emisi Gas Rumah Kaca
Beberapa pembangkit listrik berbasis batubara telah menggunakan CEMS untuk memantau emisi CO2 dan SO2. Dengan data ini, mereka mampu mengidentifikasi dan mengurangi proses pembakaran yang tidak efisien.
Industri semen menggunakan CEMS untuk memonitor emisi NOx dan SO2 yang berasal dari proses produksi. Penggunaan data emisi telah membantu perusahaan dalam menurunkan jejak karbon mereka.
Baca Juga: Mengapa CEMS Penting untuk Mengurangi Polusi dari Proses Pembakaran
Implementasi Continuous Emission Monitoring System (CEMS) merupakan langkah strategis yang dapat mendukung industri dalam mencapai target net-zero emission. Dengan memberikan data emisi yang real-time, CEMS membantu perusahaan mengidentifikasi sumber emisi, meningkatkan efisiensi energi, dan mematuhi regulasi lingkungan.
Namun, tantangan seperti biaya investasi, kompleksitas operasional, dan kebutuhan kalibrasi memerlukan perhatian khusus. Dengan perencanaan yang matang dan dukungan teknologi, CEMS dapat menjadi alat yang sangat efektif dalam perjalanan industri menuju masa depan yang lebih berkelanjutan.