Address
304 North Cardinal St.
Dorchester Center, MA 02124
Work Hours
Monday to Friday: 7AM - 7PM
Weekend: 10AM - 5PM
Address
304 North Cardinal St.
Dorchester Center, MA 02124
Work Hours
Monday to Friday: 7AM - 7PM
Weekend: 10AM - 5PM
Polusi udara adalah salah satu tantangan lingkungan terbesar yang dihadapi oleh dunia modern. Peningkatan aktivitas industri dan urbanisasi telah menyebabkan lonjakan emisi gas berbahaya, seperti sulfur dioksida (SO₂), nitrogen oksida (NOₓ), karbon monoksida (CO), dan partikulat. Untuk menghadapi tantangan ini, banyak industri menggunakan Continuous Emission Monitoring System (CEMS).
CEMS adalah teknologi yang dirancang untuk memantau emisi gas secara real-time, memastikan kepatuhan terhadap regulasi lingkungan, dan mendukung keberlanjutan. Namun, efektivitas CEMS sangat bergantung pada desain dan komponen yang digunakan dalam sistem ini. Artikel ini akan membahas secara mendalam komponen utama CEMS yang membuatnya efektif.
Baca Juga: CEMS: Teknologi Kunci untuk Mengelola Polusi Udara
CEMS (Continuous Emission Monitoring System) adalah sistem otomatis yang digunakan untuk mengukur, mencatat, dan melaporkan kadar emisi gas buang dari sumber stasioner, seperti cerobong asap industri.
Baca Juga: Strategi Efektif untuk Mengurangi Paparan PM10 di Perkotaan
Sensor gas adalah komponen yang mendeteksi dan mengukur konsentrasi gas tertentu dalam emisi. Sensor ini dirancang untuk memberikan pembacaan yang akurat meskipun dalam kondisi lingkungan ekstrem.
Komponen ini bertugas mengambil sampel gas dari cerobong asap dan mengirimkannya ke sistem analisis.
Unit analisis adalah inti dari sistem CEMS yang memproses data dari sensor untuk menentukan konsentrasi gas dalam emisi.
Kalibrasi memastikan data yang dihasilkan oleh sistem tetap akurat meskipun digunakan dalam jangka waktu panjang.
Sistem ini menyimpan data pengukuran yang dihasilkan oleh CEMS dan menyajikannya dalam format yang dapat diakses untuk pelaporan atau analisis lebih lanjut.
Perangkat ini mengirimkan data dari CEMS ke sistem pusat atau pihak terkait untuk pelaporan.
Baca Juga: Pemantauan Emisi PM2.5 dengan CEMS: Menjaga Kualitas Udara di Wilayah Perkotaan
Sistem dengan komponen berkualitas tinggi mampu memberikan hasil pengukuran yang sangat akurat, bahkan dalam kondisi lingkungan yang sulit.
CEMS yang dirancang dengan baik memerlukan sedikit intervensi manual, mengurangi beban kerja teknisi.
Sistem yang memenuhi standar internasional dapat membantu perusahaan menghindari sanksi akibat pelanggaran regulasi.
Sistem yang modular memungkinkan penambahan atau penggantian komponen sesuai kebutuhan perusahaan.
Baca Juga: Peran PM2.5 dalam Pencemaran Udara Kota-Kota Besar
Komponen berkualitas tinggi sering kali memiliki harga yang mahal, menjadi tantangan bagi perusahaan kecil.
Sistem membutuhkan pemeliharaan rutin, termasuk pembersihan, penggantian sensor, dan kalibrasi.
Operasi dan analisis data memerlukan tenaga ahli dengan keahlian teknis khusus.
Sistem harus dirancang untuk memenuhi persyaratan hukum di wilayah operasionalnya.
Baca Juga: Memperbaiki Kesadaran Industri terhadap Pengelolaan Emisi melalui CEMS
Sistem CEMS yang efektif adalah kombinasi dari komponen-komponen yang dirancang dengan baik, termasuk sensor gas, unit pengambilan sampel, unit analisis, sistem kalibrasi, perangkat komunikasi, dan penyimpanan data.
Dengan memanfaatkan teknologi CEMS yang canggih, perusahaan dapat memastikan kepatuhan terhadap regulasi, mengelola emisi secara efisien, dan mendukung keberlanjutan. Meskipun tantangan dalam implementasi tetap ada, manfaat jangka panjang yang ditawarkan oleh sistem ini menjadikannya investasi yang sangat berharga dalam pengelolaan polusi udara.